Dalam rangka meningkatkan kualitas lulusan dan menyelaraskan kompetensi peserta didik dengan kebutuhan industri, SMK Teuku Umar Semarang menggelar kegiatan Penyelarasan Kurikulum dengan Dunia Usaha dan Dunia Kerja (IDUKA) untuk tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan ini berlangsung di kampus SMK Teuku Umar Semarang pada tanggal 9 Juli 2025,dalam acara ini dihadiri oleh berbagai perwakilan dari dunia industri, lembaga pelatihan, serta instansi pemerintah.
Adapun perwakilan IDUKA yang turut hadir dalam acara ini antara lain NASMOCO Kaligawe, PT Telkom, Alfabank, Kecamatan Gajahmungkur, serta Yumna Store. Kehadiran berbagai pihak ini menjadi bukti kuat adanya komitmen bersama antara dunia pendidikan dan industri untuk menjembatani kesenjangan antara teori di bangku sekolah dan praktik di lapangan kerja.
Acara dimulai dengan sambutan dari Kepala SMK Teuku Umar Ibu Sutji Rahaju S.E, S.Pd, yang menekankan pentingnya penyelarasan kurikulum sebagai langkah nyata dalam merespons tantangan dunia kerja yang terus berkembang. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa sinergi antara sekolah dan IDUKA merupakan kunci dalam menciptakan lulusan yang tidak hanya siap kerja, tetapi juga mampu berinovasi dan berdaya saing.
“Pendidikan vokasi harus adaptif dan responsif terhadap dinamika industri. Melalui kegiatan ini, kami berharap lulusan SMK Teuku Umar dapat dibekali dengan kompetensi yang benar-benar dibutuhkan oleh dunia usaha dan dunia industri saat ini dan di masa depan,” ungkapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi dan pemetaan kurikulum bersama perwakilan IDUKA. Dalam sesi ini, masing-masing pihak memberikan masukan terkait kompetensi inti, pembelajaran berbasis proyek, dan kebutuhan keterampilan yang relevan dengan bidang kerja masing-masing. NASMOCO Kaligawe, misalnya, menekankan pentingnya penguatan soft skill dan kemampuan troubleshooting bagi jurusan teknik otomotif. Sementara itu, PT Telkom memberikan masukan tentang pentingnya literasi digital, pemrograman , serta keamanan siber bagi siswa jurusan RPL (Rekyasa Perangkat Lunak). Yumna Store menyampaikan pentingnya penguasaan aplikasi bisnis digital dan keterampilan komunikasi untuk menghadapi dunia retail dan bisnis berbasis teknologi.
Salah satu peserta kegiatan, Muhamad Wisnu Saefudin, menyampaikan kesan positifnya terhadap jalannya acara. “Penyelarasan kurikulum pada hari ini sangat berjalan dengan lancar. Semua perwakilan dari dunia industri berdiskusi secara mendalam tentang rencana kurikulum yang akan diberikan kepada murid selama satu tahun pelajaran ke depan,” ujarnya.
Output dari kegiatan ini berupa dokumen hasil penyelarasan kurikulum yang akan menjadi dasar pengembangan pembelajaran di SMK Teuku Umar untuk tahun ajaran 2025/2026. Kurikulum yang disusun akan lebih kontekstual, berbasis industri, dan berorientasi pada kebutuhan riil di lapangan.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, SMK Teuku Umar menegaskan posisinya sebagai institusi pendidikan vokasi yang siap melahirkan lulusan berdaya saing tinggi dan mampu menjawab tantangan dunia kerja. Diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan guna menjaga relevansi dan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia.